
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah meluncurkan Aplikasi Pelayanan dan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM). termasuk Dukcapil Kab.Boyolali meluncurkan aplikasi www.sapidukcapil.boyolali.go.id bisa mencetak dokumen administrasi seperti KK, AKTE Lahir, Akte Kematian, Pindah Datang.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Boyolali (Disdukcapil Boyolali) Suyitno, S.Sos, M.Si mengatakan, melalui aplikasi tersebut pelayanan ini dokumen seperti KK dan Akta akan dicetak dengan kertas putih biasa alias kertas HVS 80 gram bisa di cetak di desa yang sudah kerjasama dengan Disdukcapil. Namun, akan disematkan QR code dalam kertas tersebut. "Dengan perubahan ini, di Dukcapil merubah lagi satu pendekatan yang dulu dengan security printing, sekarang dengan kertas putih biasa.
Jadi Masyarakat besok jangan kaget bahwa KK, Akta itu semua dengan kertas HVS putih 80 gram, dengan QR code Perlu diketahui, KK, Akta Kelahiran, dan Akta Kematian memang selama ini dicetak menggunakan kertas khusus dari Dukcapil. Dengan perubahan penggunaan kertas biasa ini, menurutnya bisa menghemat pengeluaran anggaran hingga Rp 450 miliar. "Seluruh Indonesia kita menghemat Rp 450 miliar kurang lebih setiap tahun dengan paradigma baru itu," tutur dia. Selain mengenalkan paradigma baru tersebut, Suyitno, S.Sos, M.Si juga mensosialisasikan aplikasi Dukcapil yakni sapidukcapil yang bisa diunduh di Playstore.
Aplikasi itu memiliki sistem artificial intellegence (AI) bernama Robot Gisa yang mampu memberikan informasi lengkap mengenai pengajuan administrasi pendudukan, dan sebagainya. "Kita bisa menanyakan apa pun lewat AI Robot Gisa ini. Bisa mengenai persyaratan dan cara membuat KTP, kantor Dukcapil terdekat," papar dia. Menurut Suyitno, S.Sos, M.Si, aplikasi ini dibuat untuk menghindari hoax terkait administrasi kependudukan. "Lalu kami ingin membangun standar informasi Adminduk.
